Minggu, 29 November 2015

Neraca Lajur Perusahaan Dagang

Kelompok 9 Akuntansi
NERACA LAJUR UNTUK PERUSAHAAN DAGANG
Neraca lajur atau sering disebut juga dengan Kertas Kerja (Work Sheet) merupakan
kertas kerja berkolom-kolom (lajur) yang digunakan untuk memudahkan dalam membuat
penyesuaian dan laporan keuangan perusahaan. Neraca lajur bukan merupakan bagian dari
siklus pencatatan akuntansi, tapi hanya sebagai alat bantu untuk mengoreksi kesalahan data
transaksi keuangan sebelum dibuatkan laporan keuangan.
Tujuan Pembuatan Neraca Lajur
1.      Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan
2.      Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian,
sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal.
3.      Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat
jurnal penyesuaian.
Bentuk Neraca Lajur Dalam Akuntansi Khususnya, Neraca Lajur dikenal dengan 4 jenis bentuk Neraca Lajur tersebut yaitu Neraca Lajur 6 Kolom, Neraca Lajur 8 Kolom, Neraca Lajur 10 Kolom, Neraca Lajur 12 Kolom.
a.       Neraca Lajur 6 Kolom Terdiri dari :
1.      Neraca Saldo
2.      Laba-Rugi
3.      Neraca
No. Nama Akun Ne raca Saldo Laba/Rugi Ne raca
D K D K D K
Neraca Lajur 8 Kolom
Terdiri dari :
1.      Neraca Saldo
2.      Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP)
3.      Laporan Laba-Rugi
4.      Neraca
No. Nama Akun Ne raca
Saldo AJP Laba/Rugi Ne raca
D K D K D K D K 6
c.       Neraca Lajur 10 Kolom
Terdiri dari :
1.      Neraca Saldo
2.      Ayat Jurnal Penyesuain (AJP)
3.      Neraca Saldo setelah Penyesuaian
4.      Laporan Laba-Rugi
5.      Neraca.
No Nama
Akun
Neraca
Saldo
d.      Neraca Saldo 12 Kolom
Terdiri dari :
1.      Neraca Saldo
2.      Ayat Jurnal Penyesuain (AJP)
3.      Neraca Saldo setelah Penyesuaian
4.      Laporan Laba-Rugi
5.      Neraca
6.      Laporan Perubahan Modal
No. Nama Akun Neraca
Saldo
AJP NSP L/R Neraca L. Perubahan
Modal.
e.       Proses Penyusunan Neraca Lajur
1.      Masukkan saldo-saldo rekening buku besar ke dalam kolom neraca saldo pada formulir
neraca lajur.
2.      Masukkan ayat-ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian
3.      Mengisi kolom neraca saldo setelah disesuaikan.
4.      Memindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom neraca saldo setelah disesuaikan ke dalam kolom rugi-laba atau kolom neraca.
5.      Menjumlahkan kolom rugi laba dan kolom neraca, memasukkan angka laba bersih atau rugi bersih sebagai angka pengimbang ke dalam kedua pasang kolom di atas dan menjumlahkan kembali kolom-kolom tersebut.

Penyusunan Laporan Keuangan Dari Neraca Lajur
1.      Informasi yang diperlukan untuk menyusun neraca dan laporan rugi laba telah tersedia di neraca lajur.
2.      Laporan rugi-laba disusun dengan mengambil data yang tercantum dalam kolom rugi-laba.
3.      Neraca di susun dengan mengambil data yang tercantum dalam kolom neraca.
Cara Menyusun Neraca Lajur / Kertas Kerja
Apakah sama cara menyusun kertas kerja untuk perusahaan dagang dengan perusahaan jasa?

Kerja perusahaan jasa. Perhatikan langkah-langkah berikut ini:
1.      Kolom nomor dan nama akun untuk mencatat sesuai dengan nomor dan nama akun buku besar
2.      Kolom Neraca saldo untuk mencatat saldo-saldo sementara setiap akun buku besar yaitu saldo debit dicatat di sisi debit dan saldo kredit di catat di sisi kredit. Setelah itu lajur debit dijumlahkan dan hasilnya harus sama dengan jumlah lajur kredit neraca saldo (Biasanya neraca saldo telah disiapkan sebelum menyusun kertas kerja).

Adapun prosedur penyusunan neraca lajur adalah sebagai berikut.
1.      Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam rekening buku besar ke dalam kolom Neraca Saldo (NS) pada formulir neraca lajur, di mana jumlah debit dengan jumlah kredit harus sama. 
2.      Membuat jurnal penyesuaian dengan menganalisis data dan memasukkan ke dalam neraca lajur kolom Ayat Penyesuaian (AP). 
3.      Menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom Neraca Saldo dengan kolom Ayat Penyesuaian, dan mengisi kolom Neraca Saldo setelah Disesuaikan (NSD). 
4.      Memindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom Neraca Saldo setelah Disesuaikan ke dalam kolom Laba/Rugi dan kolom Neraca. 
a.       Untuk rekening riil atau neraca yakni rekening Harta, Utang, dan Modal, harus dipindahkan ke dalam neraca lajur kolom Neraca. 
b.      Untuk rekening nominal atau laba rugi yakni rekening Pendapatan dan Beban, harus dipindahkan ke dalam neraca lajur kolom Laba/rugi.
5.      Menjumlahkan kolom laba rugi dan neraca. Seandainya kolom laba rugi lebih besar sebelah kredit, berarti laba, maka jumlah laba dipindahkan ke kolom neraca sebelah kredit. Sebaliknya, jika jumlah dalam kolom laba rugi lebih besar sebelah debit berarti rugi, maka jumlah rugi dipindahkan ke kolom neraca sebelah debit. 


Jumat, 27 November 2015

Tugas Softkill ke 4 Teori Organisasi Umum 2#

Tugas Softkill ke 4
Perubahan & Perkembangan Organisasi
1.      Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan organisasi
Secara garis besar faktor penyebab terjadinya perubahan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
-          Faktor ekstern,
-          Faktor intern.
o   Faktor Ekstern
Penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Perkembangan dan kemajuan teknologi juga merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan. Penggantian perlengkapan lama dengan perlengkapan baru yang lebih modern menyebabkan perubahan dalam berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas dan kuantitas tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan, system penggajian yang diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang ada dikurangi atau hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.
o   Faktor Intern
Penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber antara lain:
- Problem hubungan antar anggota,
- Problem dalam proses kerja sama,
- Problem keuangan.
Hubungan antar anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu problem yang lazim terjadi. Dibedakan menjadi dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan bawahan (hubungan yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan sesama anggota yang kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal).
Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesame anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota.
Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah system kerjasamanya dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. System birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota menjadi impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun, demikian sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan akan menyangkut struktur organisasi yang digunakan.
2.      Menyelesai ciri-ciri pengembangan organisasi
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat dan akurat tentang permasalahan yang dihadapi oleh suatu organisasi.
2.      Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
3.      Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4.      Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5.      Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya
6.      Berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
7.      Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Apabila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran organisasi (learning organization), yang secara sederhana dapat diartikan sebagai :
Organisasi yang secara terus menerus melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.
3.       Menjelaskan metode pengembangan organsisasi
METODE PENGEMBANGAN PERILAKU 
1.      PROGRAM GERADI MANAJEMEN
Program yang mengkombinasikan pelatihan kepemimpinan dan   latihan pengembangan kelompok.
2.      PEMBINAAN TIM
Suatu tehnik manajemen yg mencakupkan sejumlah metode spesifik   untuk membentuk kerja tim yang efektif, baik didalam maupun di   antara kelompok kerja.
3.      PERENCANAAN KEHIDUPAN
Suatu metode pengembangan yg mendorong dan memungkinkan   orang orang memainkan peran aktif dalam memadukan karier dan   aktivitas kehidupan mereka kearah hasil yang memuaskan
4.       PELATIHAN KEPEKAAN
Metode yang diterapkan secara luas untuk membantu orang orang   mempelajari cara peningkatan ketrampilan antar pribadi mereka.
METODE PENGEMBANGAN STRUKTUR
1.      Manajemen berdasarkan Sasaran / Manajemen By Objective (MBO)
Membantu menyediakan wewenang lebih besar bagi setiap orang untuk menentukan tujuan pekerjaan mereka
2.       SISTEM 4
Merupakan pendekatan yang diterapkan secara luas untuk mengembangkan karakteristik desain organik dalam suatu   organisasi
3.       TEKNOLOGI DESAIN MAPS(multivariate analysis)
Metode mendesain organisasi berdasarkan hubungan yang dipandang perlu untuk melaksankan tugas individu


Tugas Softkill 3 Teori Organisasi Umum 2#

Tugas Softkill ke 3.
Komunikasi dalam organisasi
1.      Definisi Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu "Communis" atau "common" dalam bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha mencapai kesamaan makna "commonness", atau dengan ungkapan lain melalui informasi kita mencoba untuk berbadi Informasi , gagasan atau sifat dengan partisipan lain. Kendala utama dalam berkomunikasi adalah sering kali kita mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama.
Komunikasi adalah salah satu cara manusia berhubungan yang melibatkan pengertian atau maksud, dengan syarat mereka perlu setuju dengan definisi istilah-istilah yang digunakan berdasarkan sesuatu yang simbolik seperti isyarat,huruf,nomor dan perkataan yang melambangkan ide-ide yang dapat menyampaikan maksud.
2.      Unsur-unsur Komunikasi
Unsur-unsur komunikasi dalam organisasi
Ada 5 unsur yang terkandung dalam komunikasi:
o   Komunikator (communicator) yaitu memberi berita,dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
o   Menyampaikan Informasi atau berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan,mengirim ataupun menyiarkan.
o   Berita-berita ( Message ) yang disampaikan dapat dalam bentuk perintah,laporan atau saran.
o   Komunikan (communicate) yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung yang menerima informasi atau berita. Reaksi atau tanggapan (respon) yaitu dalam bentuk tanggapan atau reaksi.
o    Kelima unsur komunikasi tersebut merupakan kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila salah satu unsur tidak ada maka komunikasi tidak akan terjadi. 
Dengan demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan saling ketergantungan. Dan keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh semua unsur tersebut.
3.     Bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik badan seperti tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.
Dalam menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima (receiver). Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk di ambil dan dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan bersama,serta visi dan misi suatu organisasi.
4.      Hambatan-hambatan komunikasi
1.      Hambatan Teknis 
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi. Sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media komunikasi.

Menurut Chruden dan Sherman, dalam bukunya Personnel Management , 1976, jenis hambatan teknis dalam komunikasi:
o   Tidak adanya rencana dan prosedur kerja yang jelas
o   Kurangnya informasi atau penjelasan.
o   Kurangnya keterampilan membaca.
o   Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat.
2.      Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikan dan komunikator), tapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan dengan apa yang di simbolkannya dapat mengakibatkan data yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari misi komunikasi yang seperti ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihai kemungkinan penafsirannya terhadap kata-kata yang dipakai.
3.      Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, presepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan panca indera manusia,dll.
Menurut Chruden dan Sherman:
o   Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia yaitu perbedaan umur, perbedaan presepsi,perbedaan keadaan emosi, perbedaan status, keterampilan mendengarkan, penyaringan dan pencairan informasi.
o   Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi yaitu Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staff dan efektifitas komunikasi organisasi.
o   Klasifikasi komunikasi dalam organisasi
Dalam komunikasi organisasi terdapat beberapa macam klasifikasi komunikasi dan diantaranya adalan sebagai berikut:
1.      Dari segi sifatnya:
a.       Komunikasi lisan : komunikasi yang langsung berbicara.
b.      Komunikasi tertulis : komunikasi yang melalui tulisan.
c.       Komunikasi verbal : komunikasi yang dibicarakan / diungkapkan.
d.      Komunikasi nonverbal : komunikasi yang tersirat.
2.      Dari segi arahnya:
a.       Komunikasi ke atas : komunikasi dari bawahan ke atasan.
b.      Komunikasi ke bawah : komunikasi dari atasan ke bawahan.
c.   Komunikasi horizontal : komunikasi ke sesama manusia yang derajatnya / tingkatnya sama.
d.      Komunikasi satu arah : Komunikasi tanpa ada timbal balik.
e.       Komunikasi dua arah : komunikasi dengan adanya timbal bakik / saling berkomunikasi.
3.      Dari segi lawannya:
a.    Komunikasi satu lawan satu : berbicara dengan lawan bicara yang sama.
b.      Komunikasi satu lawan banyak(kelompok) : berbicara antara satu orang dengan satu kelompok.
c.       Komunikasi lawan kelompok : berbicara antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.
4.      Dari segi keresmiannya:
a.       Komunikasi formal : komunikasi yang langsung resmi.
b.      Komunikasi informal : komunikasi yang tidak resmi.