Akuntansi
Kelompok 7
Perusahaan
Dagang
Perusahaan Dagang
adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang dengan tujuan
menjualnya kembali tanpa memprosesnya lebih dulu. Contoh-contoh perusahaan dagang
antara lain Toko, Supermarket, Grosir, Pusat-pusat Perbelanjaan, Perusahaan
Ekspor-Impor dan lain-lain.
A. Ciri-ciri
Perusahaan Dagang
1. Pendapatan
utamanya berasal dari penjualan barang dagangan ;
2. Biaya
utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainya ;
3. Dalam
akuntansinya terdapat akun persediaan barang ;
4. Sebagai
perantara antara produsen dan konsumen ;
5. Antara
barang yang dibeli dan barang yang dijual tidak ada perubahan ;
6. Tujuan
utamanya mencari laba dengan menjual barang dengan harga lebih tinggi dibanding
harga belinya.
B. Ciri
– ciri khas Akun Perusahaan Dagang adalah sebagai berikut :
1. Akun
Pembelian (D)
Terjadi
karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan dijual kembali. Pembelian
ini dapat dilakukan dengan pembelian tunai, kredit dan sebagian pembayaran.
2. Akun
Penjualan (K)
Terjadi
karena perusahaan menjual barang-barang dagang yang diperoleh dari pemasok bertujuan
untuk memperoleh laba. Penjulan dilakukan dengan cara tunai, kredit dan dengan
sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur dengan syarat pembayaran dan
syarat penyerahan. Dasar pencatatannya dengan faktur jika kredit dan bukti
penerimaan kas jika tunai.
3. Akun
Potongan Pembelian (K)
Terjadi
karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli
melunasi utangnya sebelum jatuh tempo. Selama masih dalam masa potongan, maka
utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi denagan potongan yang
diterima.
4. Akun
Potongan Penjualan
Merupakan
pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual bertujuan agar tagihannya
dapat segera dilunasi. Jadi, jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah
tagihan dikurangi potongan yang diberikan.
5. Akun
Rektur Pembelian
Terjadi
karena pembeli mengembalikan senagian barang yang telah dibeli atau sebagian
rusak dan tidak sesuai pesanan. Jika dibeli secara tunai maka penjual akan
memgembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Tetapi jika secara kredit maka
besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya.
6. Akun
Retur Penjualan
Terjadi
karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena
mutunya tidak sesuai pesanan. Pengembalian ini akan mengurangi tagihan kepada
pembeli.
7. Akun
Biaya Angkut
Terjadi
ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli samapai kegudang
pembeli. Dengan demikian harga perolehanya terdiri dari harga beli barang
ditambah beban angkutnya.
8. Akun
Biaya Pengiriman
Terjadi
karena penjual mengirim barang dari penjual sampai ditempat pembeli, karena
pada saat transaksi jual beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan bahwa
penjual menanggung ongkos kirim.
9. Akun
Persedian
Merupakan
nilai persediaan barang dagangyang belum terjual pada akhir periode akuntansi.
10. Akun
Utang Dagang
Terjadi
karena masih terdapat sisa pembayaran dari suatu pembelian oleh suatu
perusahaan dagang.
11. Akun
Piutang Usaha
Digunakan
untuk mencatat sisa-sisa harga pembelian yang dilakukan oleh pembeli atau semua
sisa harga penjualan yang belum dibayarkan.
12. Akun
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Untuk
menapung harga pokok/harga beli barang yang dijual dalam suatu periode
akuntansi.
· Format
harga pokok barang yang dibeli
Pembelian
Retur
pembelian
Potongan
pembelian
Rp……….
Rp……….
+ Rp……….
Rp……….
–
Pembelian
bersih
Ditambah
beban angkut pembelian Rp……….
Rp……….
+
Harga
pokok barang yang dibeli Rp……….
· Format
pokok penjualan
Persediaan
barang dagangan (awal Periode)
Pembelian
Retur
pembelian
Potongan
pembelian
Rp……….
Rp………. Rp……….
Rp……….
Pembelian
bersih (hasil pembelian – Retur + Potongan)
Beban
angkut Rp………
RP………
+
Harga
pokok barang yang dibeli
Barang
dagangan tersedia unuk dijual
Persediaan
barang dagangan (akhir periode)
Rp………
Rp………
Rp………
–
Harga
poko penjualan
Rp………
13.
Akun Prive
Adalah
akun yang digunakan untuk mencatat setiap pengambilan kas yang dilakukan oleh
pemilik perusahaan yang sifatnya untuk keperluan pribadi.
14. Akun
Pendapatan Usaha
Digunakan
untuk mencatat hasil dari penjualan perusahaan, yang berupa kas ataupun piutang.
15. Akun
Persedian Barang Dagang
Digunakan
untuk mencatat persediaan barang dagang awal dan akhir periode. Akun ini juga
menjelaskan tentang perubahan modal antara awal sampai dengan akhir peride.
C. KARAKTERISTIK
PERUSAHAAN DAGANG
a. Macam
– Macam Perusahaan Dagang
v Pedagang
Besar (Whole Saler) adalah pedagang yang membeli barang dari pabrik kemudian
menjualnya kepada pedagang kecil.
v Pedagang
Kecil (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dari pedagang besar
kemudian menjualnya kepada konsumen.
b.
Kegiatan Usaha / Operasional meliputi :
v Membeli
barang dagangan
v Menyimpan
barang dagangan sebelum dijual
v Menjual
barang dagangan
c.
Pendapatan Usaha/ Operasinal
Yang merupakan pendapatan usaha dari
perusahaan dagang adalah penjualan barang dagangan, sedangakan pendapatan yang
diperoleh dari luar usaha dagang disebut pendapatan diluar usaha.
d.
Beban Utama
v Harga
pokok barang dagangan yang telah laku dijual
v Beban
usaha/operasional terbagi 2, yaitu beban penjualan, dan beban umum dan administrasi
e. Transaksi
Perusahaan Dagang
v Pembelian
v Biaya
angkut pembelian
v Retur
pembelian dan pengurangan harga
v Potongan
pembelian
v Penjualan
v Retur
penjualan dan pengurangan harga
v Potongan
penjualan
v Pengeluaran
v Penerimaan
v Syarat
pembayaran dan penyerahan
barang
f. Syarat
Penyerahan Barang
v FOB
Shipping Point
Free
Onboard Shipping Point berarti pembeli harus menangung biaya pengiriman barang
dari gudang penjual kegudangnya sendiri.
v FOB
Destination Point
Free
Onboard Destination Point berarti penjual yang harus menanggung beban.
v Cost,
Freight and Insurance
Berarti
penjual harus menanggung beban pengiriman dan asuransi kerugian atas barang
yang di jualnya.
g.
Syarat – Syarat Pembayaran
v n/60
artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60 hari
v 2/10,
n/30 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari, dan bila dapat
membayar paling lambat 10 dari
tanggal jual beli akan diberi potongan 2%
v EOM
artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat aakhir bulan
v N/5,
EOM artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah akhir bulan
paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.
Macam
– Macam Jurnal Khusus
1. Jurnal
Khusus Pengeluaran Kas
Adalah pegeluaran uang dari Kas untuk kegiatan
perusahaan. Misalnya Pembayaran Atas Pembelian Tunai, Pembayaran Utang dan
Pembayaran Beban.
2. Jurnal
Khusus Penerimaan Kas
Adalah penerimaan uang dari hasil kegiatan
perusahaan. Misalnya Penerimaan Atas Penjualan Tunai, Penerimaan Utang dan
Penerimaan Pendapatan.
3. Jurnal
Khusus Penjualan
Digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan
dengan syarat kredit, yaitu penjualan menimbulkan hak tagihan kepada pelangan.
4. Junal
Khusus Pembelian
Digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan
dengan syarat kredit, yaitu pembelian menimbulkan kewajiabn atau utang kepada
pemasok.
5. Jurnal
Umum
Jurnal umum diperusahaan dagang ini hanya dipakai
untuk transaksi retur
D.
Sistem Persediaan Barang Dagang
1. Sistem
Persediaan Periodik
·
Tidak memberikan catatan yang kontinyu
mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual
·
Persediaan dihitung sekurang – kurangnya
satu tahun sekali
·
Digunakan untuk barang yang relatif
tidak mahal
2. Sistem
Persediaan Perpetual
·
Memberikan catatan yang kontinyu
mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual
·
Persedian dihitung sekurang – kurangnya
satu tahun sekali
·
Digunakan untuk setiap jenis barang.
Kelompok 8
Akuntansi
Jurnal Khusus
Jurnal khusus adalah
jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi secara
berulang-ulang. Dan jurnal khusus biasanya dirancang untuk mencatat transaksi
tertentu secara khusus. Misalnya transaksi penerimaan tunai dicatat pada satu
buku harian, pembelian kredit dicatat pada suatu buku harian dan seterusnya.
Sehingga kapan saja informasi diperlukan, jurnal khusus dapat memberikan informasi
secara cepat dan tepat
Fungsi jurnal khusus
1. Meringankan
pekerjaan karena mudah diposting ke Buku besar
2. Memungkinkan
dilakukannya pembagian kerja
3. Menghemat
biaya dan tenaga
4. Pengendalian
internal bisa dilaksanakan dengan baik
Manfaat penggunaan jurnal khusus:
o Memungkinkan
pembagian pekerjaan
o Memudahkan
pemindahbukuan ke buku besar
o Memungkinkan
pengendalian intern yang lebih baik
o Memudahkan pencatatan
dengan sistematis
o Lebih
efektif dan efisien
o Pemrosesan
data lebih cepat
Macam-macam
Jurnal Khusus:
1. Jurnal
Penjualan
Jurnal penjualan adalah jurnal yang
dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan barang dagang secara
kredit. Dengan demikian bila perusahaan menjual barang dagang secara kredit
maka pencatatan transaksinya dilakukan pada jurnal penjualan.
Hal yang perlu dicatat dalam jurnal
penjualan:
1. Catatlah
tanggal transaksi
2. Catatlah
nama debitur atau keterangan lainnya
3. Beri tanda
check (v) yang menandakan bahwa transaksi dalam jurnal tersebut telah dipindah
bukukan ke buku besar pembantu
4. Catatkan
syarat pembayaran
2.
Jurnal Pembelian
Jurnal
pembelian digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang secara kredit.
Perlu dijelaskan lebih lanjut apabila perusahaan dalam melakukan pembelian
berupa barang-barang lain (selain barang dagang) dan jarang dilakukan maka
pembuatan jurnal pembelian ini hanya khusus digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian barang dagang secara kredit saja. Namun apabila selain pembelian
barang dagang, perusahaan juga sering membeli barang lain secara kredit, maka
pembuatan jurnal pembelian ini sebaiknya juga untuk mencatat seluruh pembelian
barang dagang dan barang lainnya secara kredit.
Hal yang perlu dicatat dalam jurnal pembelian yaitu :
1. Catatlah
tanggal transaksi
2. Catatlah
nama kreditur atau keterangan lainnya
3. Beri tanda
check (v) yang menandakan bahwa transaksi dalam jurnal tersebut telah dipindah
bukukan ke buku besar pembantu
4. Catatkan
syarat pembayaran
5. Catatlah
jumlah transaksi pembelian barang secara kredit
6. Catatkan
nama akun seperti : perlengkapan, peralatan yang dibeli secara kredit
7. Catatkan
kode akunnya
8. Catatlah
jumlah transaksi pembelian barang lain tersebut
9. Catatlah
jumlah transaksi pembelian barang masing-masing sebagai utang dagang
3.
Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas adalah jurnal
yang dibuat atau digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan uang tunai atau
kas. Apabila ingin membuat jurnal penerimaan kas, tentu kita harus melakukan
inventarisasi transaksi-transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal penerimaan
kas. Adapun transaksi-transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal penerimaan kas
adalah :
a. Penjualan
barang dagang secara tunai
b. Penerimaan
pembayaran piutang
c. Penerimaan
pinjaman atau utang dari bank berupa uang tunai
d. Penerimaan
penambahan modal secara tunai
e. Penerimaan
pendapatan lain seperti : pendapatan bunga, pendapatan komisi secara tunai
Hal yang perlu dicatat dalam jurnal
pembelian yaitu :
1.
Catatlah tanggal penerimaan kas
2.
Catatlah nama kreditur atau keterangan lainnya
3.
Beri tanda check (v) yang menandakan bahwa transaksi
dalam jurnal tersebut telah dipindah bukukan ke buku besar pembantu
4.
Kolom kas (D) diisi dengan nilai kas yang diterima
5.
Kolom potongan penjualan (D) diisi dengan nilai
potongan penjualan yang diberika
6.
Kolom piutang dagang (K) diisi dengan besarnya piutang
dagang yang diterimapembayarannya
7.
Kolom penjualan diisi dengan nilai penjualan barang dagang
secara tunai
8.
Kolom akun diisi dengan nama akun, yang tidak memiliki
kolom tersendiri
9.
Kolom ref diisi dengan kode akun
10. Kolom jumlah
diisi dengan nilai transaksi dari akun pada kolom serba-serbi
4.
Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal
yang dibuat untuk mencatat semua transaksi pengeluaran uang tunai atau kas.
Untuk membuat jurnal oengeluara kas, kita harus melakukan inventarisasi
transaksi-transaksiyang dapat dicatat dalam jurnal pengeluaran kas. Adapun transaksi-transaksi
yang dapat dicatat dalam jurnal pengeluaran kas adalah :
a.
Pembelian dagang secara tunai
b.
Pembelian barang lainnya seperti perlengkapan,
peralatan, dll secara tunai
c.
Pembayaran beban-beban
d.
Pembayaran utang
e.
Pengambilan uang untuk keprluan pribadi (prive)
f.
Pengeluaran tunai lainnya
Hal yang perlu dicatat dalam jurnal
pembelian yaitu:
1. Catatlah
tanggal pengeluaran kas
2. Catatlah
nama kreditur atau keterangan lainnya
3. Beri tanda
check (v) yang menandakan bahwa transaksi dalam jurnal tersebut telah dipindah
bukukan ke buku besar pembantu
4. Kolom utang
dagang diisi dengan besarnya utang dagang dibayar
5. Kolom
pembelian diisi dengan nilai pembelian dagang secara tunai
6. Kolom akun
diisi dengan nama akun, yang tidak memiliki kolom tersendiri
7. Kolom ref
diisi dengan kode akun
8. Kolom jumlah
diisi dengan nilai transaksi dari akun pada kolom serba-serbi
9. Kolom kas
diisi dengan nilai kas yang dikeluarkan
10. Kolom potongan
pembelian diisi dengan nilai potongan pembelian yang diterimakan
5.
Jurnal Umum (General Journal)
Jurnal untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dibukukan ke
dalam jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal
pengeluaran kas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar