Minggu, 22 November 2015

Tugas Akuntansi kelompok 7 dan 8

Akuntansi
Kelompok 7
Perusahaan Dagang

Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang dengan tujuan menjualnya kembali tanpa memprosesnya lebih dulu. Contoh-contoh perusahaan dagang antara lain Toko, Supermarket, Grosir, Pusat-pusat Perbelanjaan, Perusahaan Ekspor-Impor dan lain-lain.
A.    Ciri-ciri Perusahaan Dagang

1.      Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan ;

2.      Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainya ;

3.      Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang ;

4.      Sebagai perantara antara produsen dan konsumen ;

5.      Antara barang yang dibeli dan barang yang dijual tidak ada perubahan ;

6.      Tujuan utamanya mencari laba dengan menjual barang dengan harga lebih tinggi dibanding harga belinya.

B.     Ciri – ciri khas Akun Perusahaan Dagang adalah sebagai berikut :

1.      Akun Pembelian (D)
Terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan dijual kembali. Pembelian ini dapat dilakukan dengan pembelian tunai, kredit dan sebagian pembayaran.
2.      Akun Penjualan (K)
Terjadi karena perusahaan menjual barang-barang dagang yang diperoleh dari pemasok bertujuan untuk memperoleh laba. Penjulan dilakukan dengan cara tunai, kredit dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur dengan syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya dengan faktur jika kredit dan bukti penerimaan kas jika tunai.
3.      Akun Potongan Pembelian (K)
Terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo. Selama masih dalam masa potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi denagan potongan yang diterima.

4.      Akun Potongan Penjualan
Merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual bertujuan agar tagihannya dapat segera dilunasi. Jadi, jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi potongan yang diberikan.
5.      Akun Rektur Pembelian
Terjadi karena pembeli mengembalikan senagian barang yang telah dibeli atau sebagian rusak dan tidak sesuai pesanan. Jika dibeli secara tunai maka penjual akan memgembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Tetapi jika secara kredit maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya.
6.      Akun Retur Penjualan
Terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena mutunya tidak sesuai pesanan. Pengembalian ini akan mengurangi tagihan kepada pembeli.
7.      Akun Biaya Angkut
Terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli samapai kegudang pembeli. Dengan demikian harga perolehanya terdiri dari harga beli barang ditambah beban angkutnya.
8.      Akun Biaya Pengiriman
Terjadi karena penjual mengirim barang dari penjual sampai ditempat pembeli, karena pada saat transaksi jual beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan bahwa penjual menanggung ongkos kirim.
9.      Akun Persedian
Merupakan nilai persediaan barang dagangyang belum terjual pada akhir periode akuntansi.
10.     Akun Utang Dagang
Terjadi karena masih terdapat sisa pembayaran dari suatu pembelian oleh suatu perusahaan dagang.
11.     Akun Piutang Usaha
Digunakan untuk mencatat sisa-sisa harga pembelian yang dilakukan oleh pembeli atau semua sisa harga penjualan yang belum dibayarkan.
12.     Akun Harga Pokok Penjualan (HPP)
Untuk menapung harga pokok/harga beli barang yang dijual dalam suatu periode akuntansi.

·      Format harga pokok barang yang dibeli

Pembelian
Retur pembelian
Potongan pembelian
Rp……….
Rp………. +   Rp……….
Rp………. –
Pembelian bersih
Ditambah beban angkut pembelian     Rp……….
Rp………. +
Harga pokok barang yang dibeli         Rp……….

·      Format pokok penjualan

Persediaan barang dagangan (awal Periode)

Pembelian
Retur pembelian
Potongan pembelian

Rp……….
Rp……….      Rp……….

Rp……….
Pembelian bersih (hasil pembelian – Retur + Potongan)
Beban angkut  Rp………
RP……… +

Harga pokok barang yang dibeli

Barang dagangan tersedia unuk dijual
Persediaan barang dagangan (akhir periode)

Rp………

Rp………
Rp……… –

Harga poko penjualan
Rp………

13.     Akun Prive
Adalah akun yang digunakan untuk mencatat setiap pengambilan kas yang dilakukan oleh pemilik perusahaan yang sifatnya untuk keperluan pribadi.
14.     Akun Pendapatan Usaha
Digunakan untuk mencatat hasil dari penjualan perusahaan, yang berupa kas ataupun piutang.
15.     Akun Persedian Barang Dagang
Digunakan untuk mencatat persediaan barang dagang awal dan akhir periode. Akun ini juga menjelaskan tentang perubahan modal antara awal sampai dengan akhir peride.


C.     KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG


a.       Macam – Macam Perusahaan Dagang

v  Pedagang Besar (Whole Saler) adalah pedagang yang membeli barang dari pabrik kemudian menjualnya kepada pedagang kecil.

v  Pedagang Kecil (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dari pedagang besar kemudian menjualnya kepada konsumen.

b.      Kegiatan Usaha / Operasional meliputi :

v  Membeli barang dagangan

v  Menyimpan barang dagangan sebelum dijual

v  Menjual barang dagangan

c.       Pendapatan Usaha/ Operasinal
      Yang merupakan pendapatan usaha dari perusahaan dagang adalah penjualan barang dagangan, sedangakan pendapatan yang diperoleh dari luar usaha dagang disebut pendapatan diluar usaha.

d.      Beban Utama

v  Harga pokok barang dagangan yang telah laku dijual

v  Beban usaha/operasional terbagi 2, yaitu beban penjualan, dan beban umum dan administrasi

e.   Transaksi Perusahaan Dagang
v  Pembelian

v  Biaya angkut pembelian

v  Retur pembelian dan pengurangan harga

v  Potongan pembelian

v  Penjualan

v  Retur penjualan dan pengurangan harga

v  Potongan penjualan

v  Pengeluaran

v  Penerimaan

v  Syarat pembayaran dan penyerahan barang

f.       Syarat Penyerahan Barang

v  FOB Shipping Point
Free Onboard Shipping Point berarti pembeli harus menangung biaya pengiriman barang dari gudang penjual kegudangnya sendiri.
v  FOB Destination Point
Free Onboard Destination Point berarti penjual yang harus menanggung beban.
v  Cost, Freight and Insurance
Berarti penjual harus menanggung beban pengiriman dan asuransi kerugian atas barang yang di jualnya.

g.      Syarat – Syarat Pembayaran

v  n/60 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60 hari

v  2/10, n/30 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari, dan bila dapat membayar paling lambat 10 dari tanggal jual beli akan diberi potongan 2%

v  EOM artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat aakhir bulan

v  N/5, EOM artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah akhir bulan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.


Macam – Macam Jurnal Khusus
1.      Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Adalah pegeluaran uang dari Kas untuk kegiatan perusahaan. Misalnya Pembayaran Atas Pembelian Tunai, Pembayaran Utang dan Pembayaran Beban.
2.      Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Adalah penerimaan uang dari hasil kegiatan perusahaan. Misalnya Penerimaan Atas Penjualan Tunai, Penerimaan Utang dan Penerimaan Pendapatan.
3.      Jurnal Khusus Penjualan
Digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan dengan syarat kredit, yaitu penjualan menimbulkan hak tagihan kepada pelangan.
4.      Junal Khusus Pembelian
Digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat kredit, yaitu pembelian menimbulkan kewajiabn atau utang kepada pemasok.
5.      Jurnal Umum
Jurnal umum diperusahaan dagang ini hanya dipakai untuk transaksi retur

D.                Sistem Persediaan Barang Dagang
1.      Sistem Persediaan Periodik
·         Tidak memberikan catatan yang kontinyu mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual
·         Persediaan dihitung sekurang – kurangnya satu tahun sekali
·         Digunakan untuk barang yang relatif tidak mahal
2.      Sistem Persediaan Perpetual
·         Memberikan catatan yang kontinyu mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual
·         Persedian dihitung sekurang – kurangnya satu tahun sekali
·         Digunakan untuk setiap jenis barang.



Kelompok 8
Akuntansi
Jurnal Khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi secara berulang-ulang. Dan jurnal khusus biasanya dirancang untuk mencatat transaksi tertentu secara khusus. Misalnya transaksi penerimaan tunai dicatat pada satu buku harian, pembelian kredit dicatat pada suatu buku harian dan seterusnya. Sehingga kapan saja informasi diperlukan, jurnal khusus dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat
Fungsi jurnal khusus
1.      Meringankan pekerjaan karena mudah diposting ke Buku besar
2.      Memungkinkan dilakukannya pembagian kerja
3.      Menghemat biaya dan tenaga
4.      Pengendalian internal bisa dilaksanakan dengan baik

Manfaat penggunaan jurnal khusus:
o   Memungkinkan pembagian pekerjaan
o   Memudahkan pemindahbukuan ke buku besar
o   Memungkinkan pengendalian intern yang lebih baik
o   Memudahkan pencatatan dengan sistematis
o   Lebih efektif dan efisien
o   Pemrosesan data lebih cepat

Macam-macam Jurnal Khusus:
1.      Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan barang dagang secara kredit. Dengan demikian bila perusahaan menjual barang dagang secara kredit maka pencatatan transaksinya dilakukan pada jurnal penjualan.
Hal yang perlu dicatat dalam jurnal penjualan:
1.      Catatlah tanggal transaksi
2.      Catatlah nama debitur atau keterangan lainnya
3.      Beri tanda check (v) yang menandakan bahwa transaksi dalam jurnal tersebut telah dipindah bukukan ke buku besar pembantu
4.      Catatkan syarat pembayaran
5.      Catatlah jumlah transaksi sebagai penjualan dan piutang dagang

2.      Jurnal Pembelian

            Jurnal pembelian digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang secara kredit. Perlu dijelaskan lebih lanjut apabila perusahaan dalam melakukan pembelian berupa barang-barang lain (selain barang dagang) dan jarang dilakukan maka pembuatan jurnal pembelian ini hanya khusus digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang secara kredit saja. Namun apabila selain pembelian barang dagang, perusahaan juga sering membeli barang lain secara kredit, maka pembuatan jurnal pembelian ini sebaiknya juga untuk mencatat seluruh pembelian barang dagang dan barang lainnya secara kredit.
            Hal yang perlu dicatat dalam jurnal pembelian yaitu :
1.      Catatlah tanggal transaksi
2.       Catatlah nama kreditur atau keterangan lainnya
3.      Beri tanda check (v) yang menandakan bahwa transaksi dalam jurnal tersebut telah dipindah bukukan ke buku besar pembantu
4.      Catatkan syarat pembayaran
5.      Catatlah jumlah transaksi  pembelian barang secara kredit
6.      Catatkan nama akun seperti : perlengkapan, peralatan yang dibeli secara kredit
7.      Catatkan kode akunnya
8.      Catatlah jumlah transaksi pembelian barang lain tersebut
9.      Catatlah jumlah transaksi pembelian barang masing-masing sebagai utang dagang

3.      Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang dibuat atau digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan uang tunai atau kas. Apabila ingin membuat jurnal penerimaan kas, tentu kita harus melakukan inventarisasi transaksi-transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Adapun transaksi-transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal penerimaan kas adalah :
a.      Penjualan barang dagang secara tunai
b.     Penerimaan pembayaran piutang
c.      Penerimaan pinjaman atau utang dari bank berupa uang tunai
d.     Penerimaan penambahan modal secara tunai
e.      Penerimaan pendapatan lain seperti : pendapatan bunga, pendapatan komisi secara tunai

Hal yang perlu dicatat dalam jurnal pembelian yaitu :
1.      Catatlah tanggal penerimaan kas
2.      Catatlah nama kreditur atau keterangan lainnya
3.      Beri tanda check (v) yang menandakan bahwa transaksi dalam jurnal tersebut telah dipindah bukukan ke buku besar pembantu
4.      Kolom kas (D) diisi dengan nilai kas yang diterima
5.      Kolom potongan penjualan (D) diisi dengan nilai potongan penjualan yang diberika
6.      Kolom piutang dagang (K) diisi dengan besarnya piutang dagang yang diterimapembayarannya
7.      Kolom penjualan diisi dengan nilai penjualan barang dagang secara tunai
8.      Kolom akun diisi dengan nama akun, yang tidak memiliki kolom tersendiri
9.      Kolom ref diisi dengan kode akun
10.  Kolom jumlah diisi dengan nilai transaksi dari akun pada kolom serba-serbi

4.      Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat semua transaksi pengeluaran uang tunai atau kas. Untuk membuat jurnal oengeluara kas, kita harus melakukan inventarisasi transaksi-transaksiyang dapat dicatat dalam jurnal pengeluaran kas. Adapun transaksi-transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal pengeluaran kas adalah :
a.       Pembelian dagang secara tunai
b.      Pembelian barang lainnya seperti perlengkapan, peralatan, dll secara tunai
c.       Pembayaran beban-beban
d.      Pembayaran utang
e.       Pengambilan uang untuk keprluan pribadi (prive)
f.       Pengeluaran tunai lainnya
Hal yang perlu dicatat dalam jurnal pembelian yaitu:
1.      Catatlah tanggal pengeluaran kas
2.      Catatlah nama kreditur atau keterangan lainnya
3.      Beri tanda check (v) yang menandakan bahwa transaksi dalam jurnal tersebut telah dipindah bukukan ke buku besar pembantu
4.      Kolom utang dagang diisi dengan besarnya utang dagang dibayar
5.      Kolom pembelian diisi dengan nilai pembelian dagang secara tunai
6.      Kolom akun diisi dengan nama akun, yang tidak memiliki kolom tersendiri
7.      Kolom ref diisi dengan kode akun
8.      Kolom jumlah diisi dengan nilai transaksi dari akun pada kolom serba-serbi
9.      Kolom kas diisi dengan nilai kas yang dikeluarkan
10.  Kolom potongan pembelian diisi dengan nilai potongan pembelian yang diterimakan

5.      Jurnal Umum (General Journal)
Jurnal untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dibukukan ke dalam jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar