Gempa Malang Terjadi Karena
Patahan Dua Lempeng , Tak Berpotensi Tsunami
Dua gempa bumi tercatat oleh
stasiun Gofisika mengguncang wilayah Karangkates Malang, Jawa Timur pada Minggu
(26/7/2015) kemarin. Gempa tersebut merupakan gempa bumi dengan kekuatan
tertinggi yang pernah terjadi di Malang
sepanjang tahun 2015 ini.
Gempa pertama yang terjadi
di Malang berlangsung pada 14 Januari 2015 lalu dengan kekuatan 4,7 SR, gempa
kedua dengan kekuatan 5,2 SR terjadi pada 1 Mei 2015 dan gempa yang ketiga yang
terjadi di Malang dengan kekuatan 4,2 SR berlangsung pada 9 Juli 2015.
Pada Minggu (26/7/2015)
kemarin dua gempa kembali melanda Malang, gempa pertama
berlangsung pada pukul 14.05 WIB dengan kekuatan 5,9 SR. Namun kemudian datang
gempa susulan tepatnya pada pukul 15.51 WIB dengan kekuatan 4,2 SR yang terjadi
di titik yang sama.
Gempa yang terjadi di Malang
itu berada di titik 9,44 Lintang Selatan, 112,63 Bujur Timur atau 150 km dari
Kabupaten Malang dengan kedalaman 56 km.
Gempa Selatan Jawa Sempat Kagetkan Warga
Gempa
berkekuatan lima koma enam skala richter sempat
mengagetkan warga Bandung
dan wilayah lainnya pada Sabtu (5/9) sekitar Pukul 03.08 Wib. Gempa diketahui
berpusat di laut selatan dengan jarak 109 Km di barat daya Garut.
Berdasarkan
data BMKG, sejumlah daerah merasakan getaran gempa. Besarannya, bervariasi
antara II-IV Skala Modiefied Mercalli Intesity (MMI). Paling dirasakan di Garut
yang mencapai III-IV. Selain seperti truk lewat, gempa juga seolah hantaman
yang menabrak dinding rumah.
Karena itu tak
heran jika sejumlah warga langsung terbangun. Kendati singkat, getaran yang
terjadi dirasakan cukup menghentak. Warga seketika terjaga seraya menyebut nama
Tuhannya. “Lumayan kaget. Gempanya, sekitar 3 detikan, tapi agak gede,” kata Fredy
(40) warga Bandung Kota. Getaran juga dirasakan di Soreang (Kabupaten Bandung),
Parongpong(Bandung Barat), dan Pangandaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar